Selamat Datang Di Ruang Belajar Binary.me / Deriv.com - Di Sini Anda akan mendapatkan semua Tips dan Trik Menang Forex Binary - Deriv dari A sampai Z. Puaskan Keinginan Belajar Anda dan Bersiaplah untuk Meraih Mimpi mendapatkan Kebebasan Financial Yang Tidak Terbatas... !!!


 


Kamis, 02 Januari 2014

Manajemen Resiko Di Dalam Trading Forex

Setiap pekerjaan atau usaha apapun pasti ada keuntungan dan kerugian yang kita dapatkan, serta segala resiko yang harus Kita hadapi.Begitu juga dengan Usaha Forex trading. Forex termasuk dalam kategori investasi bursa berjangka (index, komoditi dan forex), maka forex trading tergolong investasi yang bersifat High risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.

Disini Kita juga perlu mempertimbangkan jumlah modal kita dengan gaya dan strategi trading Kita. Jangan terlalu serakah dalam menentukan target profit anda, Cukup profit sedikit tapi pasti dan konsisten selalu profit. Jangan membuka order posisi dengan jumlah lot terlalu besar, karena akan lebih cepat menghabiskan margin Anda.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :
Forex memiliki resiko besar, yaitu dapat menghabiskan seluruh modal trading Anda.
Anda harus cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.
Tidak ada strategi atau metode trading yang dapat menjamin Anda 100% Pasti untung.
- Anda harus rela meluangkan waktu.
-Anda harus terus belajar untuk mengasah skill trading Anda.



Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut Loss
Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga di pasar forex. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Contoh :
Misalnya Kita melakuan BUY GBPUSD pada harga 1.5600, membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.5600 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.5650 sehingga kita bisa memperoleh profit 50 pip. Tetapi justru sebaliknya, ternyata harga bergerak terus menerus menurun dari 1.5600 menjadi 1.5580 dan masih menunjukkan trend akan terus turun.

Disinilah dibutuhkan tindakan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Daripada kita mengalami kerugian lebih besar dan akhirnya mengalami margincall maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.5650 - 1.5580 = 20 point). Keputusan ini dinamakan "Cut Loss" yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

2. Switching
Tindakan ini hampir sama cut loss, tetapi setelah menutup posisi kita yang merugi, kita open posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar. Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.5580 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.5500 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 pip, namun memperoleh profit sebesar 80 pip (1.5580 - 1.5500 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 pip.

3. Locking
Tindakan locking dilakukan pada saat kita dalam keadaan floating profit / loss.
Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama. Misalnya posisi awal kita BUY dengan volume 0.1, kemudian mengalami loss 20 pip, kemudian kita membuka posisi yang berlawanan (SELL) dengan nilai sama 0.1 tetapi posisi awal tetap terbuka. Strategi ini sering juga disebut dengan Hedging Position.

4. Averaging
Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita dalam keadaan folating loss, dimana posisi pertama dibiarkan terbuka. Misalnya, kita melakukan BUY dengan volume 0.1, kemudian mengalami loss 20 pip, kemudian kita membuka posisi yang sama (BUY lagi) dengan nilai sama 0.1 tau lebih besar, dengan harapan setelah harga turun -20 pip, harga akan berbalik arah bergerak keatas sesuai prediksi kita.